PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengaku, begitu Audit terhadap Ayla selesai, mobil tersebut langsung dipasarkan. Hal tersebut dijelaskan oleh Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran ADM.
Sementara itu, pemerintah melalui Dirjen Industri Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Kementerian Perindustrian mengaku menerbitkan Petunjuk Teknis untuk mengaudit LCCG. Dalam hal ini, memastikan, apakah proses produksi dan komponen yang digunakannya mobil teersebut sesuai dengan regulasi sehingga mendapatkan insentif dan membuat harganya makin terjangkau.
Kendati menyita waktu hampir setahun sejak pertama kali sosok Ayla dan Agya diperkenalkan (19 September tahun lalu), ADM mengaku belum bisa memproduksinya secara maksimal dalam 4 bulan 2013 yang tersisa. Presiden Direktur ADM, Sudirman MR, yang memproduksi kedua mobil murah tersebut, pada tahap awal hanya bisa memproduksi 2.000 unit.
Diperkirakan sampai akhir tahun hanya diproduksi 19.000 unit. "Produksinya bertahap. Pada empat bulan pertama tahun ini, start dari 2.000 unit, berikutnya 4.000 unit, 6.000 unit dan 7.000 unit," jelas Sudirman. Sementara itu, Daihatsu Motor Company Ltd di awal awal bulan ini mengumumkan, produksi mesin untuk mobil penumpang (tidak disebutkan secara spesifik) yang dibuat di Indonesia akan akan ditingkatkan.
Untuk itu, pabrik mesin baru yang berada di Karawang, Jawa Barat, akan memproduksi 200.000 unit mesin per tahun mulai pertengahan 2015. Hanya dijelaskan, peningkatan produksi mesin mesin di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan daya saing, khusus dari segi biaya. Indonesia, kini merupakan basis terbesar Daihatsu di luar Jepang.
Posted by 13.31 and have
, Published at